Apakah Anda pernah merasa bangga saat melihat sudut-sudut Kota Mojokerto yang bersih dan tertata rapi? Atau, mungkin Anda penasaran siapa sebenarnya pihak yang bekerja keras di balik upaya pengendalian polusi udara, pengelolaan sampah, hingga penghijauan kota?
Jawabannya adalah: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto.
DLH bukan sekadar kantor pemerintahan biasa. Mereka adalah garda terdepan, pilar utama yang menopang kualitas hidup seluruh warga Kota Mojokerto. Kesehatan kita, keindahan kota kita, dan masa depan anak cucu kita, sangat bergantung pada kinerja dan program yang mereka jalankan.
Kali ini kami akan mengupas tuntas seluk-beluk DLH Kota Mojokerto. Mulai dari tugas pokok dan fungsi mereka yang krusial, program-program unggulan yang telah menyentuh masyarakat, hingga cara Anda sebagai warga biasa bisa turut berkontribusi.
Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) DLH Kota Mojokerto: Mengapa Mereka Ada?
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto memegang mandat besar dari Walikota untuk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup. Secara garis besar, tupoksi mereka mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, hingga penegakan hukum terkait pelestarian fungsi lingkungan.
Tugas mereka sangat kompleks dan terbagi ke dalam beberapa fungsi utama yang dijalankan oleh masing-masing bidang di dalam struktur DLH.
1. Tata Lingkungan: Merancang Masa Depan Kota
Bidang ini bertugas sebagai “arsitek” lingkungan hidup kota. Mereka memastikan bahwa setiap rencana pembangunan dan kebijakan daerah telah mempertimbangkan aspek lingkungan.
- Penyusunan Kebijakan Ekoregion: Menentukan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Kota Mojokerto. Ini penting untuk membatasi pembangunan yang berpotensi merusak alam.
- Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS): Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan, rencana, dan program (KRP) pemerintah daerah.
- Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH): Merumuskan rencana jangka panjang untuk menjaga kualitas lingkungan.
2. Pengelolaan Sampah & Limbah B3: Jurus Ampuh Mengatasi Timbunan
Ini adalah bidang yang paling sering bersentuhan langsung dengan masyarakat, karena bertanggung jawab penuh atas urusan persampahan dan kebersihan kota.
- Pengangkutan dan Pengelolaan Sampah: Mereka memastikan sampah rumah tangga dan non-rumah tangga diangkut secara teratur dari TPS menuju TPA.
- Kebersihan dan Keindahan Kota: Mencakup pemeliharaan fasilitas umum, taman kota, dan ruang terbuka hijau (RTH) agar Kota Mojokerto senantiasa indah dipandang.
- Pengelolaan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): Mengawasi dan memproses limbah industri atau medis agar tidak mencemari lingkungan.
3. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan: Menjaga Kualitas Udara dan Air
Bidang ini fokus pada upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan dari segala bentuk pencemaran dan kerusakan lingkungan.
- Pemantauan Kualitas Lingkungan: Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air, udara, dan tutupan lahan. Data ini menjadi basis untuk mengambil tindakan korektif.
- Penanggulangan dan Pemulihan: Bertindak cepat dalam menanggapi kasus pencemaran, termasuk memberikan pembinaan bagi pelaku usaha yang melanggar.
- Verifikasi Sengketa Lingkungan: Menangani dan menyelesaikan pengaduan masyarakat terkait pencemaran dan perusakan lingkungan.
4. Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan: Edukasi dan Kepatuhan
Fungsi ini bersifat edukatif dan regulatif. DLH tidak hanya mengawasi, tetapi juga membina masyarakat dan pelaku usaha.
- Penyuluhan Lingkungan Hidup: Melaksanakan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan warga kota.
- Penataan Hukum Lingkungan: Memastikan semua usaha dan/atau kegiatan di Kota Mojokerto mematuhi peraturan lingkungan, termasuk kepemilikan izin lingkungan yang sah.
- Pengembangan Keanekaragaman Hayati: Melakukan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) dan taman kota untuk menjaga ekosistem kota tetap seimbang.
Inovasi dan Program Unggulan DLH Kota Mojokerto: Solusi Konkret Lingkungan
Untuk menjawab tantangan lingkungan yang terus berubah, DLH Kota Mojokerto tidak tinggal diam. Mereka meluncurkan berbagai program inovatif yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Ini adalah beberapa program yang patut Anda apresiasi dan ikuti.
1. Program Kali Bersih (Prokasih): Aksi Nyata di Sungai Kota
Salah satu masalah klasik kota adalah kebiasaan membuang sampah ke sungai. DLH Kota Mojokerto secara rutin menggalakkan kembali Prokasih.
2. Membangun Ekosistem Sungai yang Sehat
Prokasih adalah gerakan kerja bakti yang melibatkan seluruh elemen masyarakat—mulai dari warga lokal, TNI-Polri, komunitas pecinta alam, hingga relawan—untuk membersihkan daerah aliran sungai (DAS) dari sampah.
Tujuan utama Prokasih bukan hanya membersihkan, tapi juga mengedukasi masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa. Hal ini bertujuan untuk menjaga sumber air dan habitat alam di sekitarnya.
Sungai-sungai vital seperti Sungai Brangkal dan sungai besar lainnya menjadi titik fokus kegiatan ini, yang biasanya digelar secara berkala.
3. Pengelolaan Sampah Menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP)
Ini adalah inovasi yang menunjukkan bahwa sampah bisa bernilai ekonomis dan energi. DLH Kota Mojokerto menjalin kemitraan strategis, salah satunya dengan PT PLN.
4. Mengubah Masalah Sampah Menjadi Energi Ramah Lingkungan
Dalam program ini, sampah yang terkumpul diolah sedemikian rupa menjadi BBJP. Bahan ini kemudian dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, khususnya untuk keperluan industri atau pembangkit listrik.
Manfaat Ganda: Program ini sukses mengurangi volume sampah yang menumpuk di tempat pemrosesan akhir (TPA), sekaligus menyediakan sumber energi terbarukan. Ini adalah contoh nyata ekonomi sirkular di tingkat kota.
5. Sosialisasi Program Kampung Iklim (ProKlim): Adaptasi Perubahan Global dari Tingkat Lokal
Isu perubahan iklim adalah masalah global, namun solusinya harus dimulai dari tingkat lokal. DLH Kota Mojokerto menginisiasi ProKlim.
6. Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Iklim
Melalui ProKlim, masyarakat didorong untuk melakukan upaya adaptasi (menghadapi dampak perubahan iklim) dan mitigasi (mengurangi penyebab perubahan iklim) di lingkungan tempat tinggal mereka.
Contoh Kegiatan ProKlim:
- Pengomposan sampah organik.
- Penanaman pohon dan pembuatan lubang biopori.
- Pemanfaatan air hujan dan energi terbarukan sederhana.
- Edukasi dan pelatihan tentang pengelolaan air dan ketahanan pangan lokal.
7. Edukasi Daur Ulang dan Pengurangan Sampah Plastik
Kesadaran akan bahaya sampah plastik adalah kunci. DLH secara masif meluncurkan program edukasi untuk mengolah kembali sampah plastik dan menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
8. Meningkatkan Kapasitas dan Pengetahuan Masyarakat
Program ini melibatkan sekolah, komunitas, dan sentra-sentra ekonomi. Tujuannya adalah mengubah perilaku masyarakat dari pola konsumsi sekali pakai menjadi pola daur ulang dan pengurangan sampah dari sumbernya.
Kesimpulan: Menuju Kota Mojokerto yang Lebih Hijau dan Sehat
Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto adalah kunci utama untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan. Dengan tugas yang mencakup pengendalian pencemaran, pengelolaan persampahan, hingga penataan kapasitas lingkungan, DLH berupaya keras menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari.
Inovasi seperti pengolahan sampah menjadi BBJP dan gerakan Prokasih menunjukkan komitmen kuat mereka dalam mencari solusi konkrit.
Namun, pekerjaan ini tidak dapat ditanggung sendiri oleh DLH. Kualitas lingkungan adalah cerminan dari kesadaran warganya. Mari kita berkolaborasi, dari hal terkecil di rumah kita, hingga partisipasi dalam program-program kota.
Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, cita-cita memiliki Kota Mojokerto yang nyaman, indah, dan ekologis bagi generasi mendatang akan terwujud. Jadilah bagian dari perubahan positif ini!
JIWAMERDEKA.COM

